Minggu, 25 September 2011

Kiki Calvin, Pemilik Baso Tahu Tulen Situ Indah, Bandung Jadi Jutawan Berkat Jualan Siomay

Kiki Calvin, Pemilik Baso Tahu Tulen Situ Indah, Bandung
Jadi Jutawan Berkat Jualan Siomay

Pernah rugi belasan juta rupiah, tidak membuat Kiki Calvin menyerah. Dari usaha berjualan Siomay Bandung, kini Kiki mampu meraup omset sebesar Rp 150 juta per bulan. Tidak hanya itu, ia mampu memiliki rumah yang indah di salah satu kawasan elit di bandung dan 3 unit mobil yang harganya ratusan juta.
Baso Tahu atau dikenal dengan sebutan Siomay Bandung merupakan salah satu hidangan sepinggan yang telah menjadi salah satu ikon khas Bandung, Jawa Barat.
Kiki memulai usaha Siomay Bandung sejak tahun 1993. “Waktu itu saya masih kelas 3 SMA tapi keinginan mendapatkan uang jajan lebih mendorong saya menekuni usaha ini”, papar Kiki.
Setelah usaha Bakso Tahu Tulen berjalan satu tahun, muncul pesaing yang menggunakan brand yang sama. Menghadapi kompetitor tersebut, Kiki berusaha tampil selangkah lebih maju. Dengan cara mengganti gerobak biasa dengan gerobak motor yang didesain seperti mobil box sehingga dapat menampung peralatan, perlengkapan hingga bahan baku Siomay Bandung. Tak hanya itu, di bagian sisi kiri dan kanan box, dituliskan profil singkat usaha berupa nama dan nomor kontak pemesanan.
Siomay Bandung ala Bakso Tahu Tulen Situ Indah memang memiliki citarasa istimewa. Rasa gurih ikan tenggiri segar yang bercampur dengan adonan dari tepung sagu Tani serta bumbu rahasia begitu terasa menggoyang lidah sejak cecapan pertama.
Dikatakan Kiki, untuk menjaga kualitas menu yang dihadirkan, ia hanya menggunakan bahan baku bermutu tinggi yang dapat menghasilkan menu yang bercitarasa tinggi. Seperti ikan tenggiri kualitas nomor satu dan cabai merah yang dibeli langsung dari perkebunan di Lembang, Jawa Barat. Kiki selalu konsisten dalam penggunaan bahan baku. “Jadi selalu menggunakan ikan Tenggiri dan tidak pernah mengganti dengan jenis ikan yang lain, walaupun harganya mahal”, papar Kiki. Karena menurutnya dalam berwirausaha juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Karena konsumen memegang peranan penting terhadap sukses/tidaknya usaha, perlu dipertimbangkan selera pasar saat ini, apa yang bias diperbahauri dan dikembangkan dari produk yang sudah ada.  
Disadari Kiki bahwa pencapaian yang diperoleh sekarang tidak lepas dari dukungan 30 orang karyawannya. Dalam hal ini, Kiki menyediakan tempat tinggal, makan sehari-hari hingga jaminan kesehatan karyawan. Selain memperhatikan karyawan, Kiki memiliki kepedulian terhadap sesame. Jika ada yang dating meminta bantuan, baik untuk membangun masjid maupun pembangunan jalan, Kiki dengan senang hati membantu.

Info Kuliner
Panduan Usaha & Wisata Kuliner
Edisi 25 Tahun IV 2011
Selengkapnya...

Andien, Penyanyi Punya Dua Restoran Seafood

Andien, Penyanyi
Punya Dua Restoran Seafood

Penyanyi Andien, ternyata tak hanya pandai membawakan lagu-lagu jazz yang terkenal rumit, tetapi juga pandai mengatur penghasilannya. Dari penghasilan sebagai penyanyi dan bintang iklan, ia investasikan pada usaha restoran.
Tahun 1998, Andien memutuskan untuk menginvestasikan penghasilan untuk membuat restoran Pondok Ikan Gurame di Depok II, Jawa Barat. Restoran milik Andien ini dibangun dengan konsep saung lesehan dengan kolam-kolam ikan yang berada di sekelilingnya. Aneka menu yang ditawarkan di restoran Pondok Ikan Gurame antara lain Gurame Goreng Kering, Gurame Sop Kuah Asam, Keciwis, dan Otak-otak Ikan, semua hidangan ini berkisar antara Rp 8 ribu – Rp 64 ribu/porsi.
Setelah mengecap manisnya keuntungan bisnis kuliner, Andien pun ternyata jadi ‘ketagihan’ untuk berbisnis. “Sempat buka usaha lain seperti franchise KFC, sampai katering. Tapi saying semuanya sudah tutup sekarang. Walau gagal tapi menjadi proses pembelajaran dalam dunia usaha”, terang Andien. Terbukti di tahun 2005, Andien dan keluarga, kembali merintis restoran seafood dengan nama Pasir 7 Pasar Ikan Segar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Salah satu menu andalan Pasir 7 Pasar Ikan Segar adalah Udang Saos Madu. Menu ini diolah dari Udang windu ukuran 40 (1 kg isinya 40 ekor udang) yang direndam dalam perasan jeruk nipis dan taburan garam selama ±5 menit untuk menghilangkan aroma anyir. Selanjutnya, udang diolesi dengan bumbu kecap yang dibuat dari campuran kecap manis, lada bubuk, margarine dan bawang putih cincang. Kemudian dipanggang diatas bara arang sambil sesekali dibolak-balik agar matang merata. Setelah setengah matang, udang diolesi dengan Madu Sumbawa.
Salah satu kendala yang sering dihadapi Andien dalam menjalankan usahanya adalah sulitnya menemukan SDM yang handal. Karena itu, agar usaha bisa berjalan dengan lancar, Andien lebih memilih merekrut karyawan yang kompeten di bidangnya, meskipun harus mengeluarkan budget yang besar. “Menu-menu yang kami hadirkan selalu disukai pengunjung, ini karena yang mengolah makanan adalah chef yang handal. Kami memang merekrut chef yang telah berpengalaman untuk olahan seafood’, terang Andien.
Kini, dari dua restoran, Andien bias mendulang omset hingga Rp 800 juta/bulan. Dan, bila liburan tiba, omset bisa meningkat hinggga 2-3 kali lipat.

Info Kuliner
Panduan Usaha & Wisata Kuliner
Edisi 25 Tahun IV 2011
 
Selengkapnya...